Laman

Rabu, 10 Oktober 2012

Cabang-Cabang Biologi


Cabang-Cabang Biologi

Biologi memiliki cabang ilmu yang spesifik dan objek kajian yang semakin khusus untuk memudahkan cara pembelajarannya, mengingat pada umumnya seseorang hanya mampu mendalami salah satu cabang ilmu. Cabang cabang Biologi tersebut antara lain:
1. Acarologi, ilmu yang mempelajari tentang acarina (tungau)
2. Andrologi, ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
3. Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang.
4. Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya.
5. Anatomi, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk hidup.
6. Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.
7. Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
8. Apiari, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah
9. Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
10. Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi)

11. Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri
12. Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis
13. Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul
14. Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan
15. Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup
16. Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi
17. Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu
18. Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi
19. Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
20. Botani, Ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
21. Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang lumut
22. Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak
23. Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya
24. Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya
25. Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
26. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
27. Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone
28. Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga
29. Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan
30. Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan
31. Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktor penyebabnya
32. Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
33. Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
34. Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim
35. Farmakologi,ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia
36. Fikologi, Ilmu yang mempelajari tentang alga.
37. filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya
38. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
39. Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot
40. Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara
41. Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus
42. Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
43. Genetika kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel
44. Genetika molukuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel)
45. Genetika , cabang genetika yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi
46. Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium)
47. Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus
48. Harpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal)
49. Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya
50. Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan
51. Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup
52. Ikhtiologi, Ilmu yang mempelajari tentang ikan
53. Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
54. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
55. Klimatologi. ilmu yang mempelajari tentang iklim
56. Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean
57. Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa
58. Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang moluska
59. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia
60. Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel
61. Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur
62. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme
63. Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot
64. Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap
65. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme
66. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematoda
67. Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal
68. Neurologi, Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf
69. Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ
70. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
71. Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa
72. Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung
73. Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang
74. Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata ( penyakit mata )
75. Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil
76. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
77. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
78. Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen
79. Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit
80. Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit
81. Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya
82. Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ
83. Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak
84. Philogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup
85. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primata
86. Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.
87. Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa
88. Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa
89. Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan paku
90. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-paru
91. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik
92. Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang
93. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis
94. Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia
95. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel
96. Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang lingkungan
97. Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup
98. Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi
99. Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
100. Toksikologi adalah pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.
101.  Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)
102. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wan ita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria
103. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus
104. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan

DARI URAIAN DIATAS
* Biologi ternyata secara detail mempunyai begitu banyak cabang ilmu yang semua itu ditujukkan agar lebih rinci penguasaan pada bidang nya. untuk memahami kenapa bisa muncul sedemikian banyaknya cabang ilmu diatas dapat dianalisa dari kajian Obyek biologi yang melatar belakangi.
* Biologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu bio yang berarti hidup dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Dengan demikian, biologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang hidup dan kehidupan. Objek dari biologi adalah semua makhluk hidup, mulai dari tingkat atom,molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem, sampai bioma.
* Pada tingkat molekul, biologi mempelajari berbagai macam struktur dan ciri molekul yang berperan dalam reaksi penyusunan dan pembongkaran. Molekul-molekul tersebut saling berhubungan dalam membentuk sel. Sel bergabung menyusun jaringan dan beberapa jaringan menyusun organ. Sistem organ bergabung menyusun tubuh makhluk hidup (individu).
* Setiap individu saling berhubungan membentuk sekumpulan individu sejenis yang disebut populasi. Sekumpulan populasi yang saling berhubungan satu dengan yang lain akan membentuk komunitas.Komunitas dengan lingkungan abiotik menyusun ekosistem. Gabungan berbagai ekosistem akan membentuk bioma. Hubungan antarbioma di permukaan bumi akan membentuk biosfer.
Menurut Biological Science Curriculum Study (BSCS), biologi memiliki objek berupa kingdom (kerajaan), yaitu :
1. Monera
2. Protista
3. Fungi
4. Plantae
5. Animalia (hewan),
Dari banyaknya materi biologi yang sepertinya akan dipelajari nanti , maka alangkah baiknya sedikit demi sedikit dipahami terlebih dahulu istilah / dasar materi biologi yang lazim dipakai yang setiap kali muncul di berbagai tulisan. Silahkan dibaca dan dipahami baru dihafal dan dimengeri hehehe
1. Uniseluler ialah makhluk hidup bersel satu dan tidak dapat dilihat secara langsung. Kita dapat melihatnya dengan mikroskop. Fungsi kehidupan dilakukan oleh bagian-bagian penyusun sel itu sendiri.
2. Multiseluler ialah makhluk hidup bersel banyak, dapat dilihat secara langsung tanpa bantuan mikroskop, dan tubuhnya sudah mengalami pembagian tugas yang baik.
3. Eukariotik ialah makhluk hidup yang memiliki membran inti sel sehingga inti sel tidak bercampur dengan sitoplasma (cairan sel).
4. Prokariotik ialah makhluk hidup yang belum memiliki membran inti sel sehingga bahan-bahan inti sel bercampur dengan sitoplasma.
5. Heterotrof ialah makhluk hidup yang mengambil bahan organik dari makhluk hidup lain dan tidak dapat membentuk bahan organik sendiri.
6. Autotrof ialah makhluk hidup yang dapat menyediakan bahan organik sendiri melalui proses fotosintesis. Makhluk hidup ini dicirikan dengan adanya klorofil atau kemampuan menguraikan bahan-bahan kimia sebagai energi dalam pembentukan bahan organik.
Biologi sebagai bagiaan dari Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori yang dibentuk melalui serangkaian kegiatan ilmiah. Suatu pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu apabila memenuhi syarat atau ciri-ciri sebagai berikut.
1. Memiliki Obyek Kajian Suatu ilmu harus memiliki objek kajian, contoh ilmu matematika memiliki objek kajian berupa angka-angka, ilmu kimia memiliki objek kajian berupa zat-zat beserta sifatnya.
2. Memiliki Metode Pengembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilakukan secara asal-asalan,tetapi menggunakan cara atau metode tertentu. Metode yang digunakan itu bersifat baku dan dapat dilakukan oleh siapapun.
3. Bersifat Sistematis Dalam biologi, jika kita akan mempelajari tentang sel, maka materi yang dipelajari perlu mendapat dukungan materi lain, misalnya tentang jaringan, organ, sistem organ, dan individu. Demikian pula sebaliknya, sehingga pengetahuan-pengetahuan itu tidak bertolak belakang. Ilmu pengetahuan bersifat sistematis adalah bahwa sebuah pengetahuan harus memiliki hubungan ketergantungan dan teratur, tidak boleh ada unsur-unsur yang saling bertolak belakang.
4. BersifatUniversal Kebenaran ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh ilmu harus berlaku secara umum.
5. Bersifat Obyektif Sebuah ilmu pengetahuan harus menggambarkan keadaan secara apa adanya, yaitu mengandung data dan pernyataan yang sebenarnya (bersifat jujur), bebas dari prasangka, kepentingan, atau kesukaan pribadi.
6. BersifatAnalisis Kajian suatu ilmu pengetahuan dapat terbagi-bagi menjadi bagian yang lebih rinci guna memahami berbagai hubungan, sifat, serta peranan dari bagian-bagian tersebut.
7. Bersifat Verifikatif Suatu ilmu mengarah pada tercapainya suatu kebenaran. Misalnya, teori tentang Generatio Spontanea, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang sudah diyakini kebenarannya, tetapi akhirnya teori itu digugurkan dengan teori Biogenesis, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Akhirnya teori ini diyakini kebenarannya sampai sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar