Laman

Kamis, 18 Oktober 2012

Kehancuran Negri


Analisa suatu peristiwa, tafsiran terhadap sejarah dan penjelasan sebab tersembunyi terhadap hasil yang tampak, kesemuanya ditafsirkan menurut pegangan individu yang melakukan tafsiran tersebut dan menurut neraca yang digunakan ketika mengukurnya.

Seorang beriman itu akan dapat melihat dengan jelas hubungan di antara hasil dengan peristiwa-peristiwa dan keadaan di sekelilingnya. seolah-olah ia bisa dilihat, disentuh dengan tangannya, dikupas lalu terbukalah kulit yang menutupnya. Tetapi, orang kafir, jahiliah atau fasik yang telah tertutup hatinya oleh kelalaian, hawa nafsu dan syahwat tidak dapat melihat semua ini. 

 ***

Di antara fenomena sejarah terpenting yang berlaku perbedaan penafsiran atau analisanya ialah fenomena gejala sosial, kemunduran dan keruntuhan peradaban yang berlaku selepas kemajuan iptek, pembangunan dan kebudayaan yang tinggi. Kejatuhan iniberlaku secara berangsur-angsur sehingga bisa mebawa kepadakemusnahan total yang mengejutkan oleh satu kuasa luar biasa.

Golongan yang kafir dan fasik berputar-putar di sekitar sebab yang sama dan semuanya bingung terhadap fenomena ini.

Tetapi muslim yang sejati hanya mempunyai satu kata putus dan pasti di dalam tafsirannya. tafsiran itu diambil dari Al-Quran dan sunnah Rasulullah s.a.w. dan ianya telah disimpulkan oleh Amirul Mukminin Umar bin Al-Khattab r.a. dengan satu perkataan yang jami' tatkala beliau ditanya:

"Adakah sesebuah negeri itu bisa musnah padahal ia makmur maju?" Beliau menjawab: "Ya, apabila orang-orang jahat menguasai orang-orang baik."

Inilah sebabnya dan Inilah penyakit yang paling berbahaya. Penguasaan golongan yang halim ke atas golongan yang baik adalah penyebab kepada segala kegoncangan dari keruntuhan di dunia.
***

"Katakanlah 'Maukah kamu Kami beritahukan tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia seddangkan mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu adalah orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Tuhan mereka dan perjumpaan dengan Dia maka terhapuslah amalan-amalan mereka dan Kami tidak mengadakan penimbangan amal bagi mereka pada hari kiamat. Demikianlah balasan mereka itu adalah neraka Jahannam disebabkan kekafiran mereka dan karena mereka menjadikan ayat-ayat-Ku dan rasul-rasul-Ku sebagai Olok-olokkan'. (Q.S Al Kahfi: 103-105)"       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar