Laman

Senin, 15 Oktober 2012

Mereka Bicara Tentang ISLAM


1. Harry Gaylord Dorman dalam buku “Towards Understanding Islam”, New York, 1948, p.3, berkata: “Kitab Al-Qur’an ini adalah benar-benar sabda Tuhan yang didiktekan oleh Jibril, sempurna setiap hurufnya, dan merupakan suatu mukjizat yang tetap aktual hingga kini, untuk membuktikan kebenarannya dan kebenaran Muhammad.”
2. Prof. H.A.R Gibb dalam buku “Mohammadanism”, London, 1953, p. 33, berkata: “Nah, Jika memang Al-Qur’an itu hasil karyanya sendiri, maka orang lain dapat menandinginya. Cobalah mereka mengarang sebuah ungkapan seperti itu. Kalau sampai mereka tidak sanggup dan bisa dikatakan mereka pasti tidak mampu, maka sewajarnyalah mereka menerima Al-Qur’an sebagai bukti kuat tentang mukjizat.”
3. Sir William Muir dalam buku “The Life of Mohamet”, London, 1907; p. VII berkata sebagai berikut: “Qur’an adalah karya dasar Agama Islam. Kekuasaannya mutlak dalam segala hal, etika dan imu pengetahuan.”
4. DR. John William Draper dalam buku “A History of the intelectual Development in Europe”, London, 1875, jilid 1 , p. 343-344, berkata: “Qur’an mengandung sugesti-sugesti dan proses moral yang sangat berlimpah-limpah; susunannya demikian fragmeter, sehingga kita tidak dapat membuka satu lembaran tanpa menemukan ungkapan-ungkapan yang harus diterima oleh sekalian orang. Susunan fragmenter ini, mengemukakan teks-teks, moto dan peraturan-peraturan yang sempurna sendirinya, sesuai bagi setiap orang untuk setiap peristiwa dalam hidup.”
5. DR. J. Shiddily dalam buku “The Lord Jesus in the Al-Qur’an “, p. 111, berkata: “Qur’an adalah bible kaum Muslimin dan lebih dimuliakan dari kitab suci manapun, lebih dari kitab Perjanjian Lama dan kitab Perjanjian Baru.”
6. Laura Vaccia Vaglieri dalam buku “Apologie de I’Islamism, p. 57 berkata: “Dalam keseluruhannya kita dapati dalam kitab ini, suatu koleksi tentang kebijaksanaan yang dapat diperoleh oleh orang-orang yang paling cerdas, filosof-filosof yang terbesar dan ahli-ahli politik yang banyak cakap... Tetapi ada bukti lain tentang sifat Ilahi dalam Al-Quran, adalah suatu kenyataan bahwa Qur’an itu tetap utuh melewati masa-masa sejak turunnya wahyu itu hingga masa kini... Kitab ini dibaca berulang-ulang oleh orang yang beriman dengan tiada jemu-jemunya. Keistimewaannya pula, Qur’an senantiasa dipelajari/dibaca oleh anak-anak sejak sekolah tingkat dasar hingga tingkat Profesor. “Sebaliknya malah karena diulang-ulang ia makin dicintai hari demi hari. Qur’an membangkitkan timbulnya perasaan penghormatan dan respekk yang mendalam, pada diri orang yang membaca dan mendengarnya... Oleh karena itu bukan  dengan jalan paksaan atau dengan senjata, tidak pula dengan tekanan mubaligh-mubaligh yang menyebabkan penyiaran Islam besar dan cepat, tetapi oleh kenyataan bahwa kitab ini , yang deperkenalkan kaum Muslimin kepada orang-orang yang ditaklukkan dengan kebebasan untuk menerima atau menolaknya adalah kitab Tuhan. Kata yang benar, mukjizat terbesar yang dapat diperlihatkan Muhammad kepada orang yang ragu dan kepada orang yang berkeras kepala.”
7. Prof. A.J. Amberry, dalam buku “De Kracht van den Islam”, hlm. 38, berkata: “Qur’an ditulis dengan gaya tak menentu dan tidak teratur, yang menunjukkan bahwa penulisnya di atas segala hukum-hukum pengarang manusia.”
8. G. Margoliouth dalam buku “Introduction to Koran” (Kata pendahuluan untuk buku J.M.H. Rodwell), London, 1918, berkata: “Diakui bahwa Qur’an itu mempunyai kedudukan yang penting diantara kitab-kitab Agama di dunia. Walau kitab ini merupakan yang terakhir dari kitab-kitab yang termasuk dalam kesusastraan ini, ia tidak kalah dari mana pun dalam efeknya yang mengagumkan, yang telah menimbulkannya terhadap sejumlah besar manusia yang telah menciptakan suatu phase kemajuan manusia dan satu tipe karakter yang segar.”
9. George Sale dalam buku “Joseph Charles Mardrus-Premilnary Discourse”, berkata: “Di seluruh dunia diakui bahwa Al-Qur’an tertulis dalam bahasa Arab dengan gaya yang paling tinggi, paling murni... diakui sebagai standard bahasa Arab... dan tak dapat ditiru oleh pena manusia... Oleh karena itu diakui sebagai mukjizat yang besar, lebih besar daripada membangkitkan orang mati, dan itu saja sudah cukup untuk meyakinkan dunia bahwa kitab itu berasal dari Tuhan.”
10. E. Denisen Ross dari “Introduction to the Koran-George Sale”, p. 5, berkata: Qur’an memegang peranan yang lebih besar terhadap kaum Muslimin daripada peranan Bible dalam agama Kristen. Ia bukan saja merupakan sebuah kitab suci dari kepercayaan mereka, tetapi juga merupakan text book dari upacara agamanya dan prinsip-prinsip hukum kemasyarakatan. Sungguh sebuah kitab seperti ini patut dibaca secara meluas di Barat, terutama di masa-masa ini, di mana ruang dan waktu hampir telah dipunahkan oleh penemuan-penemuan modern.”
11. James A, Michener dalam “Islam the Misunderstood Religion Readers Digest”, Mei 1995, berkata: “Berita Qur’an inilah yang mengusir patung-patung Dewa, dan memberikan ilham kepada manusia untuk merevolusikan hidup dan bangsa mereka . Kombinasi antara persembahan kepada Satu Tuhan ditambah dengan perintah prakteknya yang membuat Qur’a menjadi khas. Bangsa yang beragama di Timur yakin bahwa negara mereka hanya akan diperintahkan dengan baik apabila hukum-hukumnya sejalan dengan Al-Qur’an.”
12. W.E. Hocking dalam “Spirit of World Politics-New York 32’, p. 461 , berkata: “...Saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa Al-Qur’an berisi amat banyak prinsip-prinsip yang diperlukan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesungguhnya dapat dikatakan bahwa hingga pertengahan abad ke-13, Islamlah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat.”
13. Napoleon Bonaparte:
a. Dari “Stanislas Cuyard-Ency des Sciences Religioses”, Paris, 1880, jilid IX , p. 501 berkata sebagai berikut: “Selama abad-abad pertengahan, sejarah Islam peradaban sepenuhnya. Berkat keuletan kaum Musliminlah maka ilmu pengetahuan dan falsafah Yunani tertolong dari kebinasaan, dan kemudian datang membangunkan dunia Barat serta membangkitkan gerakan intelektual sampai pada pembaruan Bacon. Dalam abad ke-7 dunia lama itu  sedang dalam sakaratulmaut. Muhammad memberi mereka sebuah Al-Qur’an yang merupakan titik tolak ke arah dunia baru.”
b. Dari Buku “Bonaparte el I’Islam oleh Cherlifs, Paris, p. 105, berkata sebagai berikut: “Saya meramalkan bahwa tidak lama lagi akan dapat dipersatukan semua manusia yang berakal dan berpendidikan tinggi untuk memajukan satu kesatuan kekuasaan yang berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam, karena hanyalah Qur’an itu satu-satunya kebenaran yang mampu memimpin manusia kepada kebahagiaan.”
“Mutiara Amaly”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar